Thursday, October 20, 2005

Premanisme


Jakarta, di sini kehidupan sangat kompleks sekali. Mulai dari orang kaya, orang miskin, orang waras, orang gila, orang setengah gila, perampok, pencuri, orang yang bekerja baik-baik...lengkap semuanya ada. Akhir-akhir ini yang mengganjal di hatiku yaitu masalah preman-preman yang sudah melebarkan sayapnya di kota metropolitan ini. Setiap berangkat dan pulang kerja aku selalu menjumpainya di jalan-jalan.

Misalnya di daerah perempatan kebonsirih-sabang, daerah pertigaan belakang ITC-Roxy, pertigaan samping depan ITC-Roxy. Preman-preman itu menarik uang dari para sopir angkot yang sedang mangkal di situ. Uang apa itu ? aku bertanya pada diriku sendiri. Uang mencarikan penumpang kah ? ah bukan, penumpang-penumpang itu tahu kok harus naik mikrolet apa? jadi untuk apa ? Untuk berkoar-koar, teriak2 jurusan mikrolet tsb? Kalo aku lihat, di bagian depan dan belakang mikrolet itu sudah ada tulisannya jurusannya mana "Karet-Tanah Abang-Roxy". Aku percaya penumpang2 mikrolet itu tidak buta huruf. Terus, untuk apa uang itu ? gak jelas ^$%$^^***((()&*&^&^^%$ Kasihan abang sopir angkotnya, setoran belum terkejar sudah ditarik uang ini dan itu, belum lagi tangisan anak2nya minta uang jajan, dan dapur istrinya yang belum tentu berasap...... Fyiuuuhhhhh..........

Terus ada kejadian lagi, di pertigaan belakang ITC-Roxy, jalanan yang menuju jalan besar ditutup karena ada pembangunan Fly Over Roxy, sehingga bisa mengakibatkan kemacetan jika dua arus kendaraan bertemu di satu titik, hanya untuk sepeda motor saja yang boleh lewat. Jalanan ditutup dg palang dan drum besar. Ternyata dipasangi kursi kayu panjang juga, di situlah preman2 itu menarik uang dari mobil-mobil yang mau lewat situ. Kan sudah jelas ada tulisannya "khusus sepeda motor" kenapa mobil boleh lewat situ ? terus biang keladi penyebab kemacetan lalu lintas di daerah itu siapa ? siapa yang harus disalahkan? Lebih parahnya lagi, padahal disitu sudah di jaga oleh petugas yang berseragam seperti PM (biru-putih pakai helem warna putih) dan dia berdekatan dg preman2 itu, tetapi anehnya petugas itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika ada mobil lewat situ dan preman2 itu menarik uang darinya. Sungguh aneh negara ini. Trus apa gunanya ada petugas di dareah itu? Bener-bener gak ngerti deh aku. Kehidupan macam apa ini ? (^%^%%%$$#$#$%^%&&%$$#$#

Belum lagi para preman dengan wajah pengamen dan pembaca puisi di atas bus, bahkan sekarang ada juga yang terang-terangan minta uang, dengan dalih dia seperti itu karena tidak punya pekerjaan dan tidak mau mencuri/ mencopet, sudah gitu maksa-maksa lagi. Astaghfirullah, tiap naik bis mungkin selalu bertambah dosa dalam diri ini. Karena meski tidak terang2an, hati kita yang protes dengan keadaan seperti ini, menggerutu, kesal, marah, sebel, dan bercampur aduk dengan perasaan yang lain.

Kapan Indonesiaku bebas preman dan aman kalo mau pergi kemana-mana ?????


__C1 Building, DM, 20102005 __

1 comment:

elydevi said...

Mbak, klo menurutku lapor ajah ke Pak SBY langsung..biar dia yg mengusir preman2nya..ato jangan2 mobil2 yg lwt disitu ada mobilnya SBY jg..hehehe..:p