Monday, January 14, 2013

Penghuni Baru di Rumah Kami

Hahh? Viving punya anak lagi??

Bukannn... bukannn... penghuni baru ini bukan anak saya, tapi dia anak ibuk saya. Lebih tepatnya adik saya yang anak nomer 3.

Hahh?? emang adikmu ada berapa ving?

Mmm.. masih ada 2 lagi -_-"

Itulah... kenapa saya gak mau punya anak banyak, yha itu dah, repootttt booo. Beda dengan juragan saya yang hanya 3 bersudara, beliau malah pengen punya anak banyak fyiuhh *curhat*... Jadi terhitung per tanggal 1 September 2012, anak nomer 3 ini resmi jadi parasit tinggal di sini huehuehue...

Berhubung di kampung saya itu lingkungannya yang "kurang bagus" dalam hal pendidikan, mengingat anak ini juga gak jelas dia pengennya apa, menimbang orang tua saya sepertinya tidak ada niat untuk menyekolahkannya lagi ke jenjang yang lebih tinggi, maka dari itu diputuskannnn.... (*suara drum please...duk druk duk druk duk) anak ini saya boyong ke rumah saya ini!! haha... Dengan harapan setelah dia lulus dan bekerja, dia yang akan menyekolahkan anak nomer 4, yang sekarang masih kelas 2 SMP, dan dengan harapan lagi bahwa nantinya anak nomer 4 tersebut yang akan menyekolahkan anak nomer 5 yang sekarang masih kelas 4 SD, dengan harapan pula nanti hal ini akan diteruskan oleh anak nomer 5 agar merawat kedua orang tua saya ketika usia senja.

Bagus bukan, rencana dan skenario saya? hahayy. Tapi saya masih belum tahu apakah rencana saya ini berjalan dengan lancar atau tidak, hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas sejak ada anak nomer 3 di rumah saya ini, segala problematikanya juga muncul, meskipun ada juga manfaatnya, tapi itu gak sebanyak masalah yang ditimbulkannya *hela nafas*

Adik saya ini sekarang kuliah di B*I Ciputat. Itu lho yang iklannya banyak ditipi, yang mirip Pak Obama itu lho. Jadi mulai dari kebutuhannya sehari-hari, makannya, uang saku dan uang bensin, uang untuk beli keperluan kuliah, biaya kuliah (pendaftaran dan per semesternya), itu semua saya yang nanggung. Saya ini baik sekali bukan? *kedip-kedip* Tanpa ada bantuan sepeserpun dari orang tua saya, eh tapi itu motor dan leptopnya dari orang tua saya sih. 

Anak yang usianya selisih 10 tahun 4 hari dengan saya ini sebenernya enak banget lho hidupnya, semua punya. Motor, leptop, tempat tinggal yang nyaman, kuliah.. saya yang biayai, dapet uang saku, gak pernah ngapa-ngapain (*nyapu, ngepel, ngosek kamar mandi, semua saya yang melakukan *curhat), di sini ada saya selaku kakaknya. Beda dengan saya dulu, yang waktu sekolah di malang saja gak ada sodara, gak ada yg nemenin, kemana-mana yha sendirian, yha jalan kaki, yha naek angkot, bertanggung jawab terhadap diri saya sendiri, dan ngatur-ngatur duit sendiri. Cut cut... Skip skip, lupakan, ini hanya iri hati saya saja sepertinya. Saya menutup mata ketika saya tahu dia tertekan dengan posisinya sebagai adik saya yang nilai-nilai akademiknya di sekolah tidak pernah mendapat pujian, dia yang tertekan bahwa semua guru disekolahnya tahu kalau dia adik saya, tapi otaknya tidak seperti saya hihihi..

Ok, back to topic. Masalah demi masalah dimulai sejak ada penghuni baru ini. Mulai alat makan yang sehabis pakai ditaruh seenaknya di tempat cuci, tidduuurrrr mulu, bangunnya siang, kemproh(jorok), tiap abis ngabisin air dan es di kulkas gak diisi lagi, semua-semua seenak udelnya, dia yang merasa bahwa saya ini adalah ibunya yang mengurusi semua kebutuhannya dari yang tetek bengek sampai yang urgent, mulai dari uang jatah sebulannya yang dipinjemin semuanya ke temennya kemudian belum juga seminggu udah minta uang ke saya lagi, sampai dia yang makannya banyakkkk bangetttttt.. grhgrhgrhgrhgrh

Heeellloooooowwwwwwwww.... juragan saja, kalau tahu saya sedang repot, beliau ini gak segan-segan nyuci piringnya sendiri, mbantuin saya nyapu tiap pagi, buang sampah yang udah numpuk, lha penghuni baru ini? sudah numpang tapi tidak meringankan beban yang punya rumah, malah menambahi saja. Ok katakan saja saya jahat, saya lebay, tapi kalau Anda ada di posisi saya, saya yakin tekanan darah tinggi Anda akan naik drastis. Kalau adik saya ini tidak hormat dan menghargai saya, setidaknya dia sungkan sedikit saja dengan juragan saya, tapi dia tidak lho, tidak ada sungkan-sungkannya sama sekali, cuek. Sehingga tiap pagi juragan harus mengeluarkan motornya yang menghalangi jalan, supaya motor juragan bisa keluar, S E T I A P H A R I... bayangkannn.... bayangkanlahh.. *nyanyi*

Tapi meski demikian, ada manfaatnya juga sih, dengan adanya penghuni baru ini, saya jadi gak perlu nunggu lama, setiap delivery air mineral galon atau ketika saya yang tidak bisa mengendarai motor ini perlu sesuatu tidak perlu nunggu juragan tiba, saya akan minta adik saya ini mengantarkan saya. Selain itu juga dia bermanfaat untuk menyingkirkan ulet bulu yang sering mampir ke dapur karena belakang rumah saya itu rumput-rumputnya setinggi rumah. Ya udah itu aja manfaatnya, tidak sebanding dengan ulah-ulahnya.

Tapiiiiii, dibalik itu semua, sebenernya anak ini baik, dia nurut sama saya, dalam artian kalau saya marah yha dia akan nurut tapi nanti akan mengulangi hal yang sama yang bikin saya marah lagi, jadi ngasih taunya harus berulang-ulang. Ini akibat pendidikan dari ibu saya yang tidak bagus, Menurut beliau, beliau ini akan menuruti apa pun permintaan dari anaknya, s e m u a n y a.. dari hal yang printilan, misal kaos kaki ketlisut, sampai urusan bertengkar dengan bapak saya, dengan harapan kalau beliau tua nanti anak-anaknya akan ganti menuruti keinginannya atau balik merawatnya. Haduhhh buukk, ituu salahhhhhh. Bayangkannn betapa setresnya saya menghadapi anak ini ketika dia kehilangan figur seorang ibu yang mengatur segalanya. Hellppp *hela nafas*

Anak ini takut melawan saya, melebihi takutnya pada bapak dan ibu saya. Jadi bisa dibayangkan betapa mengerikannya saya di rumah hahaha... Jadi setiap dia mengambil keputusan, itu tergantung persetujuan saya, meskipun kadang saya juga tidak peduli dia mau ngapain aja. Terserah. Asalkan tidak melanggar aturan dari saya ngrokok, medok, ngombe, ngobat (merokok, wanita, "minum-minum", narkoba). sampai aturan tersebut dilanggar, Silahkan keluar dari rumah saya.

Harapan saya pada anak ini tidak muluk. Saya tahu tidak adil membandingkannya dengan saya. Saya hanya ingin anak ini jadi mandiri itu saja sebenernya, lepas dari saya dan orang tua saya. Kalaupun nanti dia tidak sanggup menyekolahkan adik-adiknya, jika Tuhan mengijinkan, InsyaAllah saya bisa. Yhaa...siapa lagi kalo bukan saya? *pasrah* Sekian.

14 comments:

wahyukurnianto said...

Namanya juga anak muda jaman sekarang, ga bisa dibandingkan dengan jaman kita merantau dulu ...
tapi ... iso jalaran soko kulino, practice make perfect ... semua butuh latihan dan pembiasaan

Comment-ku apik yha .... :p

wahyukurnianto said...

Namanya juga anak muda jaman sekarang, ga bisa dibandingkan dengan jaman kita merantau dulu ...
tapi ... iso jalaran soko kulino, practice make perfect ... semua butuh latihan dan pembiasaan

Comment-ku apik yha .... :p

Keke Purnama said...

sabar buuu.. hihihih, berasa gimanaa gitu baca postinganmu.. bener2 suara hati seorang kakak yang sayang bangett ama adeknya.. :)

-tikabanget- said...

eh! mirip kasusnya, mbak..
adekku paling bungsu juga gitu.
berhubung paling bungsu dan laki sendiri, disayang banget sama bapakku.
trus 2 kakaknya yang cewek-cewek suka ngomel-ngomelin karena dianggap "gak cowok banget"..
hahaha..

Tapi kata ibuku, dia suka tertekan karena gak mampu ngikutin track sekolah favorit kayak 2 kakaknya.
trus suka minder gitu kalo di rumah.
Owalah..

kids party said...

nice post :)

Anonymous said...

kakak yg baik.. teruskan perjuanganmu ving! :D

smoga harapannya tercapai, aamiin
*bantu doa

Manda La Mendol said...

masih sebel? apa sudah adaptasi,apa adikmu wis sadar tanggung jawabnya? sabarrr oo jeng

endik sangar said...

Syukurlah masih boleh main keplek, nggak ada di peraturan

Nieke said...

hehe, kok ada beberapa kesamaan yaa.. Suamiku juga cenderung pengen punya anak banyak & bantu2 istri begitu tau istrinya sibuk :D dan punya adik yang lebih takut sama kakaknya sendiri :))
*toss sama mbak Viving* xD

Unknown said...

Beda jaman, beda karakter, orang dulu mandiri, kreatif, rajin, dan mau berjuang, anak sekarang manja dan maunya disuapin, komentar balik ya di blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com

agustri said...

wah ganti themes juga biar segeran :D

Krisna said...

wihihihi kok masalah hampir sama ya mbak, cuman beda posisi ajah, kakak saya ajah yang sudah beranak 2 *cieh bosone masih spt itu mbak ..., masih sak enak udele dewe, lek diomeli nesu *malah saya yg kena tegur ortu, disuruh kuliah dulu pulang mulu skrg giliran adiknya kerja mintain jatah mulu dari adiknya, kalo ditanya g malu mintain duit adiknya. Dengan entengnya menjawab "ngapain malu sama adik sendiri?" C spasi D hihi, tenang mbak anda tidak sendiri kok :-D

sjo said...

Agen judi bola, agen judi casino,agen judi slots game, Bandar togel, Situs judi terpercaya, situs judi online
Prediksi Bola jitu Prediksi Skor, Prediksi pertandingan, Prediksi pildun, Prediksi piala dunia, Prediksi gol, agen bola, situs judi bola, kuis tebak skor, Berita bola, berita terupdate, Bandar bola terpercaya, situs betting online, poker online, poker player vs player, Situs judi online terbesar
Agen sbobet, Agen Asia77, Agen MAXBET, Agen IBCBET, Agen judi bola, Cara bermain sportsbook, Cara bermain sbobet, cara bermain asia77, cara bermain maxbet, cara bermain ibcbet, Agen judi terpercaya
cewe sange, cewe mesum, cewe bugil, cerita sex, sex, Seberapa Tahan lama, Ukuran payudara, cara membesarkan penis, Ukuran Mister P, blog bikin sange, obat tahan lama
pembesar penis, toket besar, manstrubasi, gengbeng, anal sex, lesbian girl , big cock, big tits, video bokep, video seks

Anonymous said...

Wonderful article. thank you for posting the sort of outstanding weblog! truly inspired through reading your post.
https://www.athleisurex.com/baseball-softball-uniforms